Nalar Dan Dogma: Pertarungan Epistemologis Antara Khawarij Dan Mu'tazilah
Epistemologi Islam: Relasi Wahyu dan Akal
DOI:
https://doi.org/10.47902/al-akmal.v4i1.411Keywords:
Keywords: Khawarij, Mu'tazilah, Islamic Epistemology, Reason, Revelation, DogmaAbstract
Kajian ini mengeksplorasi perbedaan mendasar dalam epistemologi Islam awal melalui analisis perbandingan antara Khawarij dan Mu’tazilah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara kritis pertarungan epistemologis antara Khawarij dan Mu’tazilah sebagai representasi dua kutub pemikiran dalam sejarah awal Islam dogmatisme tekstual dan rasionalisme etik. Kajian ini tidak hanya bertujuan mengurai perbedaan metodologis dalam memahami wahyu dan akal, tetapi juga menelaah dampak sosial-politik dari konstruksi epistemologis masing-masing mazhab. Kedua kelompok ini tidak hanya mewakili spektrum teologi yang berbeda, tetapi juga paradigma epistemik yang saling bertentangan. Khawarij menampilkan pendekatan tekstual dan dogmatis yang menjadikan wahyu sebagai satu-satunya sumber kebenaran mutlak, sementara Mu’tazilah mengembangkan epistemologi rasional yang menjadikan akal sebagai instrumen kritis dalam memahami wahyu. Studi ini menunjukkan bahwa perdebatan antara akal dan teks dalam sejarah awal Islam merupakan fondasi dari pertarungan pemikiran yang masih relevan hingga kini. Melalui pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka, tulisan ini menelusuri akar-akar teologis, konsekuensi sosial-politik, serta relevansi kontemporer dari kedua pendekatan epistemologis ini.
Kata kunci: Khawarij, Mu’tazilah, Epistemologi Islam, Akal, Wahyu, Dogma
References
Anggraini, R. D. Analisis Konsep Sekularisasi Ditinjau dari Perspektif Nurcholish Madjid. Pemikiran Islam Nurcholish Madjid, (2022). 147.
Badawy, A., & Ferrara, E. The rise of jihadist propaganda on social networks. Journal of Computational Social Science, (2018). 1(2), 453-470.
Fakhry, M. A history of Islamic philosophy. Columbia University Press, 2004.
Fathurrahman, F., Nasaruddin, N., & Herawati, T. Reformulasi Pendidikan Islam Kontemporer Menangkal Ideologi Takfiri. Tajdid: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan, 2025). 9(1), 369-386.
Harahap, E. W., Fadillah, U., Nasution, N., Prasetyo, B., Sitohang, F. Y., Sari, A. P., & Daulay, M. S.. Epistemologi Pemikiran Mu’tazilah dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Pemikiran Islam di Indonesia. Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam, . (2024) 23, 1152-1164.
Imam al Ghozali. Al Mustashfa Min Ilmi Ushul. Mesir: Darul Hadis, 2010.
Latifah, I. Mu'tazilah and the Digital Era: Reinterpreting Islamic Tafsir in the Era of Artificial Intelligence (AI). Insight: Journal of Islamic Thought and Society, (2025). 1(1), 14-25.
M Zainuddin. Filsafat Elektika Islam. Yogyakarta: Naila Pustaka, 2016.
Nurhuda, A. Conceptions Of Reason And Revelation In Discourses Mu'tazilah, Asya'riyah, And Maturidiyah (Samarkhan And Bukhara). Islamadina: Jurnal Pemikiran Islam, (2024). 25(1), 132-142.
Nurhuda, A. Obligation to Learn and Search Science from the Perspective of the Prophet's Hadits. Edunity Kajian Ilmu Sosial dan Pendidikan, (2023). 2(3), 405-415.
Rusli, R. Teologi Islam. Jakarta: Prenada Media Group, 2015.
Saladin, B. Tafsir Khawarij Dalam Persfektif Perpolitikan Islam. Sophist: Jurnal Sosial Politik, Kajian Islam dan Tafsir, (2018). 1(1), 35-52.
Santalia, I., & Harun, H. Iman Dan Amal: Perbandingan Paradigma Teologis Al-Khawarij Dan Al-Murji'ah, 2024.
Solihan. Falsafah kesatuan ilmu: Paradigma keilmuan Universitas Islam Negeri Walisongo. Semarang: Rasail, 2021.
Sugiono. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2016.
Zuhrotus, A., & Sudrajat, A. Sumber Filsafat Islam: Wahyu, Akal, Dan Indera. Jurnal Tinta: Jurnal Ilmu Keguruan Dan Pendidikan, (2023). 5(1), 73-82.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.